Kabar duka kembali datang dari tanah Serambi Mekkah, Aceh. Gempa berkekuatan 6,4 Skala Richter yang mengguncang Pidie Jaya, Aceh beberapa waktu lalu meluluhlantakkan rumah-rumah warga, bangunan serta fasilitas umum. Setidaknya sampai hari ini sesuai keterangan dari Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho ada sekitar 102 orang yang meninggal dan korban luka-luka mencapai 857 orang. Hal inilah yang menyulut semangat komunitas-komunitas di Bogor yang tergabung dalam Bogor Ngariung untuk dapat membantu para korban gempa Aceh. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk membantu para korban, dengan semangat persaudaraan dan solidaritas sesama, komunitas-komunitas di Bogor ini mengadakan aksi bersama menggalang dana melalui berbagai bentuk kegiatan pada saat hari bebas kendaraan (car free day) di Jalan Sudirman, Minggu (18/12).
Pukul 06.00 WIB komunitas-komunitas yang ikut aksi penggalangan dana sudah berkumpul di Taman Air Mancur dengan mengenakan dresscode hitam. Kegiatan di awali dengan rampak puisi bertemakan bencana yang sedang melanda Aceh yang dilakukan bersama-sama dengan berjalan dari Taman Air Mancur hingga halaman depan Kodim 0606 Kota Bogor yang dijadikan panggung acara. Agar menarik para pengunjung car free day, Flashmob “Baby Shark” dance membuka panggung acara kolaboraksi dengan penuh tawa dan keceriaan yang diikuti oleh beberapa pengunjung anak-anak maupun dewasa. Lalu dilanjutkan dengan beberapa rangkaian penampilan komunitas mulai dari komunitas Perempuan Puisi Bogor membawakan puisi yang menggebu-gebu yang menarik warga untuk melihat dan ikut menyisihkan rezekinya untuk korban gempa di Aceh. Setelah Perempuan Puisi Bogor, dilanjutkan dengan penampilan dari Bogor Beatbox Community, aksi Sulap dari Bogor Magician Community, Dongeng Kejutan dari Komunitas Dongeng Kota Hujan, hingga Gerakan Memungut Sampah yang digawangi oleh Bogor Clean Action dan Komunitas Peduli Katulampa.
Antusiasme yang tinggi datang dari berbagai kalangan mengenai kegiatan kolaboraksi penggalangan dana untuk Aceh, warga yang sedang berolahraga atau hanya sekedar santai-santai pada saat car free day mengapresiasi kegiatan ini. “Anak-anak muda harus begini, harus peduli, harus mau berbagi untuk sesama, berkegiatan yang positif”, ujar Pak Ihwan yang sedang membawa cucu-nya jalan-jalan di car free day Jalan Sudirman. Ungkapan yang sama juga dilontarkan oleh Mbak Dian, salah satu mahasiswi perguruan tinggi negeri di Jakarta, “Harus dicontoh semangat anak-anak muda Bogor, saya sangat mengapresiasi kegiatan aksi bersama para komunitas untuk membantu para korban gempa. Semoga apa yang dilakukan oleh para anak muda Bogor ini dapat tercipta karakter anak muda yang mencintai saudaranya setanah air lalu menyebarkannya ke anak-anak muda diseluruh Indonesia.” Ungkapnya.
Adapun dana yang terkumpul dari kegiatan kolaboraksi ini adalah sebesar Rp. 1.604.000. Sebelumnya, komunitas-komunitas yang tergabung dalam Bogor Ngariung sudah menggalang dana dari masing-masing anggota komunitas yang menyisihkan rezekinya, hingga total dari seluruh dana yang terkumpul untuk korban gempa Aceh adalah sebesar Rp. 5.095.000. Dana yang terkumpul akan disumbangkan melalui Himpunan Mahasiswa Sosial Ekonomi Pertanian (HIMASEP) Unsyah Aceh agar selanjutnya dikoordinir dan dapat tersalurkan dengan baik kepada para korban gempa yang membutuhkan. “Terimakasih untuk warga Bogor yang dengan semangat persaudaraannya dapat menyisihkan rezekinya untuk saudara kita disana, terimakasih juga untuk teman-teman komunitas yang dengan semangat solidaritasnya tanpa mengeluh mau membantu aksi bersama penggalangan dana ini untuk sesama kita yang terkena musibah. Hasil ini akan disalurkan melalui HIMASEP Unsyah Aceh, semoga apa yang kita lakukan disini saat ini menjadi catatan amal baik kita di akhirat nanti.” Tutur Aldi Heriyawan selaku koordinator aksi bersama penggalangan dana yang juga aktif di Bogor Magician Community.
Bogor Ngariung itu sendiri adalah wadah bagi para komunitas dan organisasi pegiat perubahan di Kota dan Kabupaten Bogor yang bergerak melalui bidang pendidikan, lingkungan, sejarah, sosial, seni, media dan olahraga. Sejak 8 Maret 2014 lalu, saat ini Bogor Ngariung sudah mewadahi 94 komunitas di Kota dan Kabupaten Bogor. “Perubahan akan semakin berdampak besar bila dilakukan bersama-sama, semoga dengan adanya kegiatan ini komunitas-komunitas yang tergabung dalam Bogor Ngariung dapat lebih kompak untuk berkontribusi pada Bogor khususnya serta pada sesama umumnya.” Harapan dari Syaeful Bahri yang merupakan koordinator online Bogor Ngariung.
Membangun komunitas harus bermanfaat tidak hanya bagi komunitasnya saja, tapi bagi lingkungan sekitarnya juga. Semangat terus Bogor Ngariung untuk menyebarkan informasi baik seperti ini.
Seringkali komunitas di cap jelek oleh masyarakat. Yuk, buktikan bahwa komunitas juga bisa mengedukasi berbagai hal baik.
Komunitas untuk perubahan yang lebih baik