Wawancara Exclusive Komunitas Literasi ‘Perempuan Puisi’ Bersama RRI Bogor
Komunitas literasi yang ada di Bogor kini bertambah kembali dan semakin diminati. Komunitas ini bahkan membuka ruang seluas-luasanya bagi perempuan yang ingin berkarya dalam bentuk kata-kata. Kemunitas tersebut dikenal dengan sebutan ‘Perempuan Puisi’.
Komunitas yang mewadahi perempuan-perempuan pecinta puisi ini. Dibentuk sebagai penggerak perubahan yang bisa memberikan dampak positif ke masyarakat melalui literasi, lewat puisi.
Hasil wawancara RRI Bogor, bersama beberapa anggota Komunitas Perempuan Puisi pada (08/01/2020) dengan tema Secangkir Kata-Kata untuk Kau Nikmati Dari Kami Perempuan Puisi. Komunitas ini dideklarasikan oleh seorang perempuan yang akrab di panggil Teh Beta, alumi UPI Bandung, lulusan sarjana pendidikan Indonesia. Beliau mengajak teman-temanya untuk ikut bergabung dalam komunitas tersebut.
Menurut penuturan Una, “Saat ini, komunitas Perempuan Puisi sudah memiliki 44 orang anggota dari berbagai kota tidak hanya Bogor, dari Depok dan Jakarta pun ada. Selain itu, anggotanya bebas dari kalangan manapun tidak memandang usia dan background. Asalkan, mereka memiliki ketertarikan di bidang puisi dan yang terpenting anggotanya harus perempuan.”
“Pemberian nama komunitas Perempuan Puisi sendiri diprakarsasi, karean puisi identik dengan sesuatu yang indah sama halnya dengan perempuan. Dimana sesuatu yang indah itu saling berkaitan satu sama lain hingga menciptakan sesuatu yang baru dan lahirlah komunitas ini,” tambahnya.
Rina juga menambahkan, mulanya, komunitas ini berkumpul dari kaffe ke kaffe untuk mengadakan diskusi kecil-kecilan mengenai puisi sekaligus mengenalkannya ke khalayak luar. Namun, seiring berjalannya waktu. Kami pun mulai mengadakan kegiatan aktif rutin bulanan, yakni gelaran open mik atau baca puisi.
“Saat pergelaran biasanya kami mengundang teman-teman lainnya dari luar tidak terkecuali laki-laki yang juga tertarik pada puisi. Namun tetap saja untuk peserta pembaca puisinya sendiri harus perempuan”, jelas ka Una pada RRI Bogor saat diwawancarai.
Dalam waktu dekat ini mereka juga akan mengadakan workshop puisi kreatif. Dimana mereka akan memberikan pelatihan-pelatihan, khususnya bagaimana cara membaca puisi dengan menggunakan teknik. Karena basic komunitas perempuan puisi itu sendiri adalah membaca puisi. Jadi, mereka akan lebih concern pada kegiatan pelatihan tersebut.
Nah, dengan adanya workshop ini diharapkan anggota dan masyarakan umum yang tertarik untuk mempelajari puisi lebih bisa mengeksplor diri ketika membaca puisi, mulai dari menghadirkan ekspresi, visualisasi, alat peraga dan lainnya yang berkesinambungan dengan tema puisi.
Komunitas perempuan puisi juga ke depannya tidak akan hanya focus dalam pembacaan puisi. Akan tetapi, mereka juga berencana untuk menambah kegiatannya dalam bentuk pembuatan puisi. Nantinya, puisi tersebut akan di rekap ke dalam bentuk buku Antalogi Puisi, kumpulan-kumpulan puisi yang ditulis oleh mereka sendiri. Acara ini baru akan diselenggarakan pada bulan Maret, bertepatan dengan Hari Perempuan Internasional atau International Woman’s Day.
Hal positif yang didapatkan Rina dan Una dari mengukuti komunitas ini. Salah satunya ‘Healing-Self’ sebagai pengobat dikala galau, baper atau emosi lainnya. Mereka lebih memilih menuangkannya emosi ke dalam bentuk kata-kata yang indah melalui puisi daripada mengumpat atau melemparkan kata-kata kasar hingga bisa menyakiti perasaan seseorang. Dengan mentrasfer emosi tersebut lewat kata-kata, perasaan kesal, marah, sedih dan jenuh bisa meredam dengan sendirinya.
Diakhir wawancara mereka ditantang untuk membacakan beberapa bait puisi dengan tema bebas saling bergantian. Diawali dengan pembacaan puisi oleh ka Eka, ialah ketua dari komunitas perempuan puisi dengan judul pusi ‘Kangen’ karya W.S Rendra dengan penuh penjiwaan. Pendengar pun seolah-olah ikut larut dalam suasana puisi. Itulah, perbedaan membaca puisi orang yang terlatih dan orang awam.
Terakhir, mereka memaparkan syarat untuk gabung di komunitas Perempuan Puisi adalah mengikuti dan datang terlebih dahulu untuk menyaksikan pergelarannya yang biasa di adakan setiap bulan. Selain itu, syarat mutlat gabung di komunitas tersebut harus perempuan. Untuk informasi lebih lanjut silahkan kunjungi official instagramnya di @perempuanpuisi.
Penulis : Wiwi Hartini
Foto : Dokumentasi