Bogor Ngariung, wadah bagi komunitas pegiat perubahan di wilayah Bogor, kembali mengambil peran kebaikan. Kali ini, Bogor Ngariung berkesempatan menjadi fasilitator kunjungan Walikota Bogor ke salah satu komunitas pendidikan bernama Sekolah Bersama Yuk (Sebersy) pada Minggu (15/11).
Bertempat di Balenesia Sebersy, Tegalgundil, Bogor Utara, acara dihadiri pula oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor, Kepala Dinas Kominfo Kota Bogor, Kepala Lurah Tegalgundil, serta Kepala Camat Bogor Utara.
Tim Bogor Ngariung memediasi jalannya pertemuan antara kedua belah pihak. Bima Arya menjadi representasi Pemkot Bogor, sementara Sebersy diwakili oleh pendirinya, Bima Prasetyo Adi.
Walikota Bogor sangat mengapresiasi konsistensi Sebersy. Berdiri sejak 2010, nyatanya semangat belajar dan berkembang komunitas tersebut terus bergelora hingga kini.
“Saya salut sama konsistensinya, karena 10 tahun itu waktu yang tidak sebentar. Sepuluh tahun masih bisa terus jalan, bahkan kemudian terus berkembang. Ini artinya, konsistensinya terus dijaga, ga mudah,” ujarnya.
Bima Arya juga sempat masuk ke bale belajar Sebersy yang terletak tepat di ujung gang. Ia menyalami murid-murid serta menjumpai sukarelawan komunitas.
Perbincangannya dengan Bima Prasetyo Adi, pendiri Sebersy, berlangsung hangat.
Bima menerangkan bahwa sejak tahun 2010, Sebersy berhasil meningkatkan kesadaran pendidikan bagi anak-anak di kampung Ceger. Ia menilainya melalui tumbuhnya minat mereka untuk melanjutkan pendidikan hingga tingkat setinggi mungkin.
“Jadi selama 10 tahun, saya dan tim bisa jalan bareng untuk meningkatkan pendidikan anak-anak di kampung Ceger ini. Dan akhirnya tingkat, minat sekolah setinggi-tingginya itu terus bertumbuh di sini.”
“Tahun-tahun sebelumnya, mungkin hanya berhenti sampai di SD, bekerja, ataupun menikah muda. Akhirnya, Sebersy bisa membuat anak-anak bisa masuk sampai kuliah,” ujar Bima menekankan.
Saat ini, Sebersy memiliki total 25 murid dari berbagai rentang usia. Paling kecil duduk di kelas 4 SD, dan yang paling senior baru saja masuk kuliah di IPB.
Bima menjelaskan bahwa Sebersy berfokus pada pelajaran informal. Artinya, materi yang diberikan berupa pelajaran yang tidak didapatkan di sekolah. Pembelajaran bahasa asing seperti bahasa Inggris, Jerman, hingga Mandarin menjadi contohnya.
Para periode kali ini, total terdapat 35 sukarelawan yang terdiri atas pemuda-pemudi daerah Bogor. Pria berusia 29 tahun itu mengemukakan bahwa tak ada latar belakang khusus untuk menjadi relawan di Sebersy.
“Yang penting dia anak muda. Kalo tatap muka, kita khususkan untuk orang Bogor. Baik yang kuliah atau domisili di Bogor, yang penting bisa kontribusi ke kita,” ujarnya.
Motivasi yang terus membara dalam diri Bima dan kawan-kawannya adalah karena mereka ingin melihat kesetaraan pendidikan bagi anak-anak.
Pendidikan, menurutnya, bukan hanya hak istimewa bagi anak-anak yang mampu saja. Mereka yang berasal dari kalangan kurang mampu juga mempunyai hak yang sama untuk meraih pendidikan.
“Saya ingin anak-anak itu mengenyam pendidikan yang setara. Ga cuman anak-anak yg mampu atau yang sudah sejahtera aja. Inginnya, semua anak-anak di Bogor bisa mendapatkan pendidikan yang setara, ga ada perbedaan antara yang mampu dengan yang ga mampu,” katanya menegaskan.
Melalui Bima Arya, Pemkot Bogor memberikan bantuan kepada Sebersy berupa router WiFi serta donasi buku.
Kedepannya, Bima juga menjelaskan bahwa akan diadakan kerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup untuk kegiatan pengelolaan sampah. Selain itu, Dinas Pendidikan juga bakal berkontribusi dengan memberikan bantuan seperti seragam bagi peserta belajar Sebersy.
Bima pun menekankan pentingnya tempat yang lebih representatif bagi komunitas Sebersy.
“Yang penting kita komunikasi aja,” tutur pria lulusan Monash University itu.
Disinilah peran Bogor Ngariung sebagai wadah bagi komunitas seperti Sebersy dalam menjembatani keinginan dan kebutuhan mereka. Sarana mediasi dan transfer informasi yang dilakukan Bogor Ngariung menjadi salah satu kunci kesuksesan dan keberlanjutan komunitas di Bogor.
Lebih lanjut, Walikota Bogor berharap Sebersy dapat menjadi contoh dan solusi permasalahan sosial terutama di kala pandemi. “Ini adalah contoh yang tidak berdiam diri dan menjadi bagian dari solusi. Apapun itu akan bermanfaat, apalagi di masa pandemi ini. Insya Allah jadi contoh,” tutur Bima Arya memantapkan.
Penulis : Fauzan & Kamal
Editor : Rausyan Fikry H.
