haibogorngariung@gmail.com Sign In | Sign Up

Bagi kita empat tahun bukanlah waktu yang sebentar, banyak hal yang pastinya dilakukan setiap individu karena kita mahluk hidup. Mungkin, untuk ukuran anak, empat tahun adalah umur-umur emas perkembangan seorang anak. Namun bagaimana jika tolok ukurnya komunitas? Sudah seberapa jauh BOGOR NGARIUNG berjalan?

 

Pada mulanya ketika kuliah di Semarang gua berkumpul dengan teman-teman yang berasal dari Bogor untuk membuat sebuah akun Twitter dengan nama @Bogorisme. Kami sepakat untuk update berita-berita terhangat mengenai Bogor baik itu kuliner, tempat nongkrong baru bahkan pembangunan apa nih yang baru di Bogor. Namun teman saya yang pertama menemukan ide ini, Robby Firliandoko, menemukan fakta menarik bahwa di Bogor ternyata banyak komunitas pegiat perubahan namun tidak memiliki wadah yang menaungi mereka sehingga seolah-olah bekerja masing-masing padahal potensi untuk memberikan perubahan yang berdampak besar sangat memungkinkan.

 

Singkat kata, terbentuklah BOGOR NGARIUNG. Gua gak mempunyai andil ketika rumah itu dibangun. Namun, tahun 2016 gua diajak masuk ke Komunitas Kelas Bogor yang merupakan salah satu bagian dari rumah besar BOGOR NGARIUNG. Pengalaman yang sangat menarik bagi gua karena emang sejujurnya pengen banget jadi bagian dari BOGOR NGARIUNG.

 

PERJALANAN DIMULAI

Doa bersama saat perayaan ulang tahun yang ketiga

Banyak banget manfaat yang gua dapet dari Bogor Ngariung. Sahabat baru, inspirasi-inspirasi baru dan pastinya manusia-manusia yang dengan bahagia bercerita membagi ilmu mereka tanpa upah sepeser pun. Kita mungkin sering bertanya, “apa sih manfaat ikut komunitas? mending kerja cari duit”. Apakah ini salah? enggak kok. Tapi sini mendekat ke gua biar dijelasin dikit makna kehidupan yang bisa kita ambil dari berkomunitas.

 

Komunitas bukan cuma sekumpulan orang yang memiliki hobi sama, lebih luas lagi ada komunitas yang bergerak di bidang pendidikan yang agendanya adalah mengajar ke pedalaman Kabupaten Bogor. Kemudian ada orang berkata, “Lah ngapain ngurus begituan kan ada Dinas Pendidikan dan instansi pemerintah lain yang udah jelas tugasnya kasih akses pendidikan ke masyarakat?”. NAAAAH, buktinya masih banyak tuh di pedalaman Kabupaten Bogor yang sekolah pake sendal dan bahkan tidak punya seragam ditambah lagi tenaga pengajar mereka sangat terbatas.

 

Poinnya adalah di tengah ketidakmampuan pemerintah untuk memberikan fasilitas dan pelayanan yang seharusnya ke masyarakat maka dibutuhkan manusia-manusia hebat dengan hati malaikat yang rela berjalan jauh menuju sekolah untuk mengajar, mengecat tembok sekolah atau memberikan bantuan. Kemudian apa yah manfaatnya untuk hidup? Mending enak kerja keras punya banyak duit. Apa benar bahagia jika punya banyak uang?

 

KEHIDUPAN ITU BUKAN SOAL SEBERAPA BANYAK YANG KITA PUNYA, TAPI SEBERAPA BANYAK YANG KITA KASIH.

 

Kebahagiaan batin akan terasa ketika melihat anak-anak tersenyum bahagia mengenakan seragam yang kita berikan, tersenyum bahagia melihat kita mengajarkan mereka hal-hal baru yang mungkin bagi kita biasa aja. Mereka tidak tersentuh oleh pemerintah kita, lalu di mana peran kita? Berkomunitaslah karena berbagi adalah ibadah yang tidak terasa namun luar biasa.

 

PERJALANAN 4 TAHUN BOGOR NGARIUNG

 

Bogor ngariung akan terus berkembang, rumah sederhana ini sekarang sudah agak sesak karena lebih dari 90 komunitas ada di dalamnya. Kita sama-sama berkolaborasi, kita berbagi, kita bahagia dengan memberikan bantuan, bahagia dengan meringankan beban, kita berkembang menangkap doa-doa dari anak baik yang kurang beruntung.

Arief (mengenakan kacamata) saat sedang mengikuti pelatihan menulis

Oiya gua lupa mau cerita satu laagi manfaat yang berasa banget untuk hidup gua. Menulis, kegiatan ini bagi sebagian orang mungkin mudah, tapi percayalah banyak teknik dalam menulis yang kita kurang mengerti. Alhamdulillah dengan menjadi bagian dari Bogor Ngariung gua mendapat kesempatan yang sangat berharga yaitu menulis cerita menarik tentang Komunitas Kelas Bogor dan dijadikan buku. Bahagia banget bisa menjadi bagian dari sejarah Bogor Ngariung karena buku dengan judul “Bogor Hujan Komunitas” adalah sebuah karya hasil kolaborasi komunitas-komunitas yang ada di dalam Bogor Ngariung.

Arief Yudha Prawira

22 Maret 2018

%d bloggers like this: