Bogor Ngariung kembali menyelenggarakan Ngariung Komunitas sekaligus Bincang Buku bersama sang penulis Robby Firliandoko yang diadakan di Circuloo Coffee pada Minggu, 23 Juli 2023. Acara ini dipandu oleh Kak Hima dari Bogor Ngariung selaku moderator dan dihadiri langsung oleh Founder Generasi Cerdas Iklim (GCI) yaitu Kang Ikrom Mustofa.
Buku yang berjudul “Perilaku Komunikasi Gerakan Sosial Komunitas Generasi Cerdas Iklim” merupakan buku pertama yang ditulis oleh Robby Firliandoko sebagai hasil dari penelitian untuk Program S2 nya di Institut Pertanian Bogor program studi Komunikasi Pembangunan. Founder sekaligus Dosen FISIPKOM Universitas Djuanda ini memilih Komunitas Gerakan Cerdas Iklim sebagai objek penelitiannya.
“GCI ini komunitas yang keren, yang luar biasa, GCI bisa berkolaborasi dengan berbagai stakeholder. Ketika saya mencoba melakukan penelitian ini pun saya harus ganti teori berkali-kali karena belum ada kajian komunikasi komunitas dan ini menjadi salah satu visi saya kedepan, bahwa saya ingin menjadi penemu Teori Komunikasi Komunitas,” tuturnya
Founder GCI Kang Ikrom menjelaskan bahwa GCI sendiri merupakan sebuah komunitas sosial yang bergerak di permasalahan perubahan iklim. Komunitas ini berdiri pada tahun 2015 dan didirikan oleh Ikrom Mustofa. Awalnya GCI terbentuk menjadi sebuah komunitas saja, karena menjadi pemenang dalam sebuah perlombaan akhirnya GCI mengubah statusnya menjadi yayasan.
“Berawal di tahun 2019 ketika mendaftarkan diri di perlombaan Organisasi Kepemudaan Jawa Barat dan tidak disangka kita mendapatkan juara pertama Organisasi Kepemudaan Bidang Lingkungan Hidup. Karena hadiah juara yang tidak bisa dicairkan jika tidak ada nama yayasan atau legal formal resmi, kami langsung membuat GCI menjadi Yayasan Generasi Cerdas Iklim dengan membuat 3 unit pengabdian yaitu Unit Pengabdian Masyarakat, Unit Kepelatihan Kebencanaan dan Lembaga Beasiswa Bakti GCI,” jelas pria yang kerap disapa Kang Ikrom.
Selain bercerita mengenai perjalan GCI di dalam bukunya, Robby juga mampu memecahkan teori teori komunikasi komunitas yang digunakan sebagai parameter keberhasilan komunitas yang diraih GCI.
“GCI merupakan success story, salah satu best practice ketika temen temen membangun sebuah komunitas temen temen perlu belajar. Kita komunitas kayak manusia, kayak tumbuhan. Ada tumbuhnya ada berkembangnya, ada layunya, ada matinya. Semua komunitas punya siklusnya asing masing. Saya pengen temen temen belajar dari buku ini,” tegas pria yang kerap disapa Kang Robby itu.
Kang AP selaku perwakilan dari komunitas menuturkan keseruan mengikuti acara Ngariung Komunitas ini.
“Saya merasa sangat senang sudah diundang langsung untuk menghadiri acara bedah buku ini. Bakal jadi manual book buat saya sih buku ini. Selain bisa mempelajari pola komunitas GCI kita juga bisa menerapkan apa teori yang ada dibuku ini,” tuturnya.
Ikrom berharap buku ini bisa menjadi pemecah masalah yang ada di komunitas dan bisa menjadi suatu yang baru di dunia literasi indonesia.
“Terima kasih untuk Kang Robby dan selamat atas launching buku ini. Saya berharap buku ini bisa tersebar luas, karena buku ini menjadi sesuatu yang baru di dunia literasi Indonesia. Sehingga mampu membantu komunitas-komunitas tidak hanya di Bogor tetapi diluar sana. Buku yang berisi prinsip komunitas, semangat untuk bisa memberdayakan banyak orang dan semangat untuk berkontribusi bagi banyak orang semakin membangun di tempat teman-teman semuanya,” jelasnya.
Di akhir sesi bedah buku, Robby menuturkan tujuan ngariung bukan hanya memperkenalkan bukunya, tetapi menjalin silaturahmi kembali setelah pandemi karena masih banyak komunitas yang tertidur setelah pandemi. Ia berharap sesama komunitas bisa saling membangun dan menguatkan satu sama lain.
Artikel ini merupakan hasil kolaborasi antara Bogor Ngariung dengan Jurnalistik STIE Kalpataru
Penulis : Alawiyah Tuti
Foto : Andrian Joe