Jagoan (sebutan untuk volunnteer) Earth Hour (EH) Bogor memperingati Hari Satwa Sedunia di Mts Fathussa A’dah Sukaraja Bogor dengan tema “Lestarikan Satwa Langka untuk Keseimbangan Bumi”, Sabtu, (20/10/2018). Tujuan aksi ini adalah agar para siswa lebih peduli terhadap satwa yang dilindungi karena sudah hampir punah.
Hari Satwa Sedunia ini dilaksanakan setiap tanggal 4 Oktober. Peringatan ini pertama kali dilaksanakan pada tahun 1931 di Florence, Italia pada acara konvensi para ahli ekologi. Dipilihnya tanggal 4 Oktober sebagai Hari Binatang Sedunia dikarenakan pada tanggal tersebut diadakan pesta perjamuan kepada Francis of Assisi yang merupakan seorang pecinta alam dan pelindung binatang serta lingkungan.
Edukasi mengenai hari satwa ini dikemas secara menyenangkan agar materi yang disampaikan kepada para siswa bisa diterapkan di lingkungannya seperti tidak memelihara satwa yang dilindungi. Kemudian ada pengenalan tentang Earth Hour Bogor dan pemutaran video satwa Indonesia yang dilindungi dan sudah punah seperti Harimau Jawa.
Marchely Desideria salah satu jagoan dari divisi Volunteer Development menjelaskan tentang bagaimana kita harus peduli terhadap satwa di lindungi dengan tidak merusak habitatnya serta membeli produk ramah lingkungan untuk ikut serta menjaga kelestarian alam. Para siswa pun cukup antusias saat diberikan pertanyaan seputar satwa yang sebelumnya sudah dijelaskan.
“Dengan diadakannya kegiatan World Animal Day ini kami berharap teman-teman mendapat pengetahuan mengenai satwa yang sudah punah dan hampir punah agar semakin peduli dengan alam sekitar. Tak sekedar peduli namun dapat membuat perubahan kecil sebagai aksi nyata dalam menjaga serta melestarikan alam di Indonesia. Salam Lestari,” jelas Marchely.
Adapun harapan diadakannya aksi ini adalah meningkatkan kesadaran akan satwa langka yang hampir punah, sehingga para siswa akan lebih peduli dan menjaga habitatnya. Acara pun di tutup dengan foto bersama perwakilan guru dan seluruh siswa.
Ditulis oleh: Rado Aurino Trimulyana
Editor: Robby Firliandoko
Foto: Dokumentasi