Minggu, (04/04) komunitas Kabupaten Bogor Mengajar (KBM) akhirnya dapat kembali melaksanakan salah satu program kerja (proker), yang sempat tertunda pelaksanaannya dikarenakan adanya COVID-19. Proker yang dimaksud yaitu Tiba-Tiba Mengajar (TTM). TTM merupakan program kerja dari divisi pendidikan, bersifat fun learning yang dilakukan di desa-desa dalam kurun waktu satu hari. TTM sendiri bertujuan untuk memberikan pembelajaran yang dikemas dengan cara menyenangkan, sehingga anak-anak di desa dapat memaknai pembelajaran secara menyenangkan dan mempunyai motivasi belajar yang tinggi.
KBM melaksanakan kegiatan TTM di Desa Cibunian, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor. Dimana di desa tersebut ada sebuah sekolah nonformal berbasis pendidikan konservasi dan lingkungan hidup, yang didirikan serta dikelola oleh mahasiswa Fakultas Kehutanan (Fahutan) Institut Pertanian Bogor (IPB). Sekolah tersebut yaitu, Sekolah Rimbawan Cilik (Serincil). Murid-murid di Serincil rata-rata berusia 4 sampai 10 tahun. Karena serincil berbasis pendidikan konservasi dan lingkungan hidup, maka proses kegiatan pembelajaran lebih banyak dilakukan di area terbuka, agar anak-anak dapat lebih dekat dengan alam.
Perjalanan yang ditempuh oleh KBM dari Cibinong ke Desa Pamijahan berjarak 50km atau sekitar dua jam perjalanan menggunakan sepeda motor. Meski perjalanan yang ditempuh cukup jauh, namun tidak menyurutkan semangat KBM untuk mengajar anak-anak Serincil. Sesampainya disana, anak-anak menyambut kedatangan para pengajar baik dari Fahutan IPB maupun KBM dengan ramah dan penuh antusias. Mereka dengan semangat bertanya, apa yang hari ini akan mereka pelajari bersama.
Kegiatan dibuka dengan sambutan dari Kang Tedi, yang merupakan perwakilan mahasiswa Fakultas Kehutanan IPB. Kemudian dilanjut sambutan dari Kang Alfian, selaku ketua KBM sekaligus memperkenalkan KBM yang akan membantu mengajar anak-anak Serincil. Setelah sambutan dan perkenaalan selesai, kegiatan dilanjutkan dengan ice breaking sebelum dimulainya belajar. Kegiatan selanjutnya, anak-anak diajarkan untuk menggambar seperti apa lingkungan disekitar tempat tinggal mereka. Karena masih banyak adik-adik yang belum pandai menulis dan menggambar, para pengajar dari KBM pun membantu adik-adik tersebut menggambar. Rata-rata dari mereka, menggambar pemandangan desa yang memiliki latar belakang pegunungan, sebagaimana tempat mereka tinggal yang dekat dengan pegunungan. Setelah kegiatan menggambar selesai, dilanjutkan dengan games dan ice breaking serta pembagian snack untuk anak-anak Serincil.
Puncak dari kegiatan TTM ini ditutup dengan KBM bersama adik-adik Serincil bermain air (ngojay) di sungai dekat tempat mereka tinggal. Beruntung pada saat itu cuacanya cukup cerah, sehingga keceriaan tidak luput menghiasi wajah adik-adik Serincil. Mereka sangat menerima dengan baik kedatangan KBM untuk mengajar sambil bermain bersama mereka.
Diharapkannya dengan adanya kegiatan TTM di Serincil ini dan kolaborasi dengan mahasiswa Fahutan IPB, kedepannya KBM dapat melakukan banyak program kerja di Serincil. Seperti misalnya proker Abdi Ngadidik (ABDIK), sehingga kerjasama serta silahturahmi bisa terus terjalin baik antara KBM dengan mahasiswa Fahutan IPB maupun dengan adik-adik Serincil.
Penulis : Rizky Chairunnisa
Editor : Rausyan Fikry