haibogorngariung@gmail.com Sign In | Sign Up

25/09/2016 — Kampanye Literasi dan Launching Buku ‘Sekumpulan Surat Patah Hati’  yang diselenggarakan oleh OSPEK Chapter Bogor bekerjasama dengan Penerbit Kinomedia Writer Academy, OSPEK Indonesia, Arteri Bogor, Perpustakaan Mini Bergerak dan Taman Baca Inovator berlangsung di Cafe Exetra Taman Topi Kota Bogor. Acara tersebut turut didukung oleh penampilan musikalisasi puisi dari kelompok musik berbakat Waditra Simponi serta penampilan seru dan kocak dari para Komika yang tergabung di Stand Up Indo Citeurep.

Pukul 10 pagi acara dibuka oleh sambutan singkat dari perwakilan OSPEK Chapter Bogor.  Dilanjutkan dengan penampilan dari Waditra Simponi. Beranggotakan 8 orang siswa-siswi SMA Negeri Ciomas.  Dengan menggubah bait-bait puisi yang syahdu menjadi  lagu yang begitu indah melalui suara sang vokalis yang memikat serta permainan instrumen yang meriah, kelompok musik asuhan Kak Doni Dartafian sukses mencuri hati semua orang. Tak heran jika baru-baru ini mereka menjuarai lomba musikalisasi puisi se-Bogor, Sukabumi, dan Cianjur.

img-20160929-wa0015

Memasuki acara inti, yaitu sesi diskusi Kampanye Literasi. Sebagai pembicara yaitu para perwakilan komunitas literasi yang hadir. Gilang Riski Saputra mendirikan Perpustakaan Mini Bergerak  bersama dengan teman-teman kampusnya di Politeknik AKA Bogor. Pusmi (sebutan untuk Perpustakaan Mini Bergerak) merupakan fasilitator bagi para pecinta buku. Mereka menyediakan bahan bacaan bagi masyarakat dengan menggelar lapak bacaan di pusat-pusat keramaian seperti taman kota serta area Car Free Day. M. Iqbal Tawakal, pendiri Arteri, yaitu sebuah komunitas Seni dan Literasi yang berpusat di pasar Leuwiliang. Arteri memiliki ruang  membaca di area pertokoan ATC. Dengan beranggotakan orang-orang yang memiliki minat dan potensi yang besar di bidang sastra dan seni, Arteri terus bergerak mengembangkan dunia literasi di daerahnya. Fajri Alfalah mewakili Taman Baca Inovator (TBI), yaitu sebuah perpustakaan komunitas untuk anak-anak yang kurang beruntung. Saat ini sudah sekitar 14 TBI yang berdiri di daerah-daerah yang membutuhkan bahan bacaan. TBI didirikan dengan tujuan meningkatkan minat baca anak, sebab minat baca yang tinggi sangat penting bagi pendidikan dan pengembangan karakter anak. Terakhir Riri Ansar, seorang penulis yang produktif, co-founder OSPEK Indonesia. OSPEK (Obrolan Santai Penulis Kreatif) didirikan sebagai wadah untuk belajar berbagi bersama para penulis, peminat dunia literasi, praktisi dunia kreatif dan masyarakat umum tanpa memandang latar belakang pendidikan maupun profesi. Sudah ada beberapa chapter OSPEK  didirikan di berbagai kota di Indonesia, di antaranya Tangerang, Bogor dan Bekasi. Penulis ‘Surga Untuk Ibuku’ berharap agar teman-teman yang tergabung di OSPEK bisa menjadi generasi yang kreatif, produktif dan inovatif.

img-20160929-wa0006

Semakin siang, suasana cafe yang bernuansa perpustakaan ini menjadi semakin ramai. Keramaian tersebut di antaranya berasal dari gelak tawa penonton yang pecah berkat penampilan menghibur dari para Komika yang tergabung di Stand Up Indo Citereup. Kang Ace, komika yang juga tergabung di komunitas Urban Sakola, melontarkan lelucon-leluconnya seputar patah hati, sesuai dengan judul buku yang dilaunching.

img-20160926-wa0015

Tibalah sesi launching buku ‘Sekumpulan Surat Patah Hati’ yang sudah ditunggu-tunggu. Karya pertama penulis-penulis yang tergabung di OSPEK Indonesia berkolaborasi dengan para penulis tamu ternama. Buku yang diterbitkan oleh Kinomedia Writer Academy resmi diluncurkan dan dapat dibeli langsung setelah acara. Novanka Raja selaku CEO Kinomedia Writer Academy dengan ditemani para penulis tamu, yaitu Ari Keling, Nikotopia dan Alvian Hanandi, berdiskusi dengan para hadirin seputar proses kreatif selama penulisan buku antologi tersebut.

Penampilan musikalisasi puisi dari Waditra Simponi mengakhiri serangkaian acara Kampanye Literasi & Launching Buku ‘Sekumpulan Surat Patah Hati’.

“Acara ini menambah pengalaman dan wawasan baru. Muncul keprihatinan atas dunia literasi yang hampir punah karena tergerus oleh jejaring dan informasi dari media sosial, dan kemudahan akses internet dan WIFI menyebabkan generasi muda makin “ogah” membaca buku fisik di kota besar. Tapi bagi generasi muda di pinggiran sulit membaca buku apalagi akses internet. Maka dari itu perlu kesadaran dari teman teman yang punya hati dan visi kreatif membuktikan bahwa literasi di Indonesia harus bisa bangkit yaitu melalui komunitas Ospek di beberapa kota. Semoga melalui komunitas Ospek banyak karya melalui tulisan, buku, teater, atau karikatur mampu masuk dan merambah anak anak muda Indonesia di segala penjuru negeri pertiwi Indonesia,” tutur Albert salah seorang peserta asal kota Bandung usai acara.

Selain itu, Alan, peserta asal Bogor menambahkan, “Acara semacam ini jarang sekali dilakukan di sekitaran Bogor, apalagi diskusi seputar literasi bersama berbagai komunitas. Ini benar-benar membuat berbagai komunitas menjadi bersatu, menjadi keluarga baru, dan menjadi wadah yang positif bagi remaja dan pemuda Indonesia.”

Kegiatan hari ini merupakan langkah awal dari perjalanan panjang pencapaian tujuan bersama komunitas-komunitas literasi di kota Bogor dan sekitarnya. Pada dasarnya sebuah organisasi atau komunitas merupakan sekumpulan orang yang bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Tujuan tersebut haruslah berupa solusi untuk permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat. Bangsa Indonesia punya permasalahan serius di minat baca masyarakatnya yang masih sangat rendah. Konon katanya hanya satu orang dari seribu orang yang minat membaca. Dari data tersebut dapat dikatakan bahwa minat membaca adalah sebuah keistimewaan. Membangkitkan minat membaca tentu bukan hal yang mudah. Belum lagi persoalan distribusi buku yang tidak merata. Buku-buku tidak terjangkau oleh semua orang. Oleh karena itu terpujilah mereka yang menyebarkan bahan bacaan bagi orang-orang yang haus akan ilmu pengetahuan. Mereka yang menyediakan jendela dunia agar anak bangsa bisa melihat melampaui cakrawala. Agar kelak anak Indonesia bisa tumbuh dewasa menjadi manusia yang cerdas dan bijaksana, menjadi generasi penemu yang memajukan bangsa.

Semoga dengan terselenggaranya acara ini akan menciptakan sebuah sinergi di antara komunitas-komunitas literasi di kota Bogor dan sekitarnya. Sehingga perjalanan menuju puncak tidak akan menjadi terlalu sunyi dan penuh dengan makna. []

%d bloggers like this: