haibogorngariung@gmail.com Sign In | Sign Up

Meski Ramadan tahun ini diwarnai oleh pandemi Covid-19, namun semangat untuk berbagi kebaikan kepada masyarakat yang membutuhkan tidak pudar. Seperti hal nya yang dilakukan oleh komunitas Keboen Sastra untuk berbagi kebaikan. Komunitas yang berdiri sejak tahun 2011 di terminal baranangsiang ini berawal pada kecintaan Sang Pendiri, Herie Matahari kepada seni dan dunia jalanan.

“Lalu saya lihat anak-anak kecil berseliweran ngamen umurnya berkisar 10 sampai 15 tahun. Ada kurang lebih 10 sampai 26 anak setiap hari ngamen dan tidur di terminal. Walaupun saya yakin mereka punya keluarga tapi lebih memilih tidur di emperan terminal,” ujarnya, Selasa (4/5). Kepada Tim Bogorngariung.com, pria yang akrab disapa Kang Ei ini berceritakan bahwa tujuan didirikanya komunitas Keboen Sasta untuk menunaikan rasa cinta kasih bahwa hidup dengan menebar kebaikan, kepedulian pada sesama adalah kunci hidup.

“Belajar berbagi pada saat kita tak ada. Memberi senyum pada saat kita terluka. Kunci pelajaran dalam hidup ini lah cikal bakal kedamaian kerukunan dalam keragaman, betapa indah negeri ini bila kita semua memiliki kepekaan untuk saling tolong menolong. Dan ini karakter manusia di negeri ini,” ceritanya. Ia juga menambahkan bahwa kegiatan Yayasan Rumah Kreatif Keboen Sastra pada bulan Ramadan yakni sahur on the road, Jumat Berkah, Nabung Akhirat (Nasi Bungkus Akhir Jumat), berjalan dengan penuh suka cita dan penuh kebahagian lahir batin.

“Terima kasih para pencinta sedekah (dermawan yg baik hati) semoga Allah SWT membalas niat tulus kita dengan diberikannya kita kesehatan, dimurahkan dan dilipat gandakan rezeki kita, dimudahkan segala urusan kita dunia akhirat dan para penghuni Yayasan Rumah Kreatif bisa terus istiqomah untuk tetap memberi manfaat dan dilimpahkan kemudahan dan kekayaan untuk bisa terus membina, mendidik anak-anak jalanan dan tidak mampu untuk bisa lebih baik,” katanya.

Herie mengatakan saat terjadi Covid-19, Rumah Kreatif Keboen Sastra membuat aksi donasi untuk para pekerja seni jalanan yang terdampak Covid-19. “Alhamdulillah dari hasil ngecrek dan coba minta sana sini saya diberi kesempatan Allah SWT diamanahkan 150 paket sembako. Kami juga ngamen online dapat saweran via transfer, selajutnya kami intens berbagi sembako untuk pekerja seni jalanan sampai saya buat BBM yaitu Belajar, Berbagi, Mengkaji mengabdi,” katanya.

Selain berbagi kepada sesama, Yayasan Rumah Kreatif Keboen Sastra juga memiliki kelas belajar dari paket A,B,C, dan kelas musik untuk pengembangan individu. “Komunitas Keboen Sastra berharap bisa menjadi manusia yang bertaqwa dan bisa terus memberi manfaat pada anak-anak jalanan, khususnya dan semoga anak-anak Keboen Sastra bisa menjadi manusia yang tegar, berkarakter, memiliki kepiawaian dalam bidang yang mereka pilih dan Ingin memiliki padepokan seni yang religious,” harap Herie.

pembagian nasi berkah

Ditulis oleh: Yoki Rizkiyo Maulidan
Diedit oleh: Robby Firliandoko

%d bloggers like this: