Belum meratanya kualitas dan sarana prasarana pendidikan selalu menjadi perhatian banyak orang. Ternyata, hal itu tidak hanya terjadi di daerah-daerah yang jauh dari Ibu Kota. Dari Urban Sakola, kita akan tahu bahwa ternyata di Bogor masih ada sekolah dan kampung yang membutuhkan bantuan kita.
Salah satu Komunitas pegiat perubahan yang tergabung di Bogor Ngariung ini berbeda dengan komunitas lainnya. Urban Sakola memiliki tempat mengajar yang tidak terpatok pada satu tempat saja dan berpindah-pindah dari satu sekolah ke sekolah lainnya.
Urban Sakola yang merupakan singkatan dari urang bantu sakola adalah komunitas yang bergerak di bidang pendidikan dengan fokus utama yaitu seni dan budaya. Urban Sakola dibangun oleh Mira Muslihat pada tanggal 12 April 2014. Tujuannya adalah untuk membantu sekolah-sekolah yang kekurangan dari segi sarana dan prasarana.
Kegiatan utamanya yakni membantu sekolah atau kampung yang kurang dari segi sarana dan prasarana, selain itu pemuda Bogor yang tergabung di Urban Sakola juga bermain dan belajar tentang cerita rakyat, bermain angklung, dan bercerita sejarah bogor sambil bermain dengan adik-adik.
Kegiatan Urban Sakola dilaksanakan selama satu bulan dengan empat kali pertemuan, di mana pertemuan diadakan di setiap akhir pekan yakni pada hari sabtu untuk pelaksanaan di sekolah dan hari minggu untuk pelaksanaan kampung.
Pembagian kelas dibagi menjadi tiga tingkatan yaitu kelas kecil (1-2), kelas sedang (3-4), dan kelas besar (5-6). Pembagian untuk pelajarannya dibagi atas tiga, seni musik (alat musik+angklung), cerita rakyat (cerita daerah jawa barat) dan sejarah (tentang kota bogor). Pertemuan pertama dipakai untuk pembelajaran, satu pertemuan terakhir untuk penutupan serta pembagian donasi.
Sampai saat ini urban sudah melaksanan 14 tahapan dengan jumlah SD 9 sekolah dan 5 kampung. Di berbagai kampung dan sekolah, Urban Sakola sudah melaksanakan kegiatan di antaranya adalah SDN Sukaluyu, SDN Bojong, SDN Petir 03, Kampung Jami, SDN Cijayanti 03, Panti Yatim Indonesia, Sekola Terbuka Gunung Eusing, SDN Cijayanti 07, Kampung Nambo Peuntas, SDN Petir 03, MI Miftahu Anwar, SDN Cijayanti 05, MI Alhasanah, Kp Pasir Eurih dan Panti asuhan Al-Munnawar.
Bagi Urban Sakola tempat yang paling berkesan adalah di Sekolah Terbuka Gunung Eusing yang berada di daerah Gobang, Rumpin, Kabupaten Bogor. “Di sana kami bisa benar-benar merasakan jadi warga sekitar, menyiapkan semuanya bersama-sama, membuat keseruan dan kebahagiaan untuk adik-adik di sana, lalu perjalanannya butuh kesabaran dan kita bisa tau sifat asli semua anggota karena perjalanan dan tempatnya sama seperti naik gunung. Di sana kami mengajarkan tentang sejarah, seni dan menceritakan cerita rakyat yang ada di Suku Sunda, bermain, memberi alat tulis, alat kebersihan dan makanan ringan untuk adik-adik di sana,” jelas Praktisi Humas Urban Sakola Reni.
Saat ini jumlah anggota Urban Sakola mencapai 97 orang. Dan sejauh ini Urban hanya melakukan kunjungan ke sekolah-sekolah dengan kriteria yang sudah di tentukan oleh Urban Sakola, salah satunya sekolah yang dituju haruslah memiliki jarak yang cukup jauh dari pusat kota bogor (pelosok).
Informasi seputar Urban Sakola bisa didapatkan dengan mengikuti media sosial yang urban miliki yaitu facebook: @urbansakola
Line: @odd5083qUntuk, dan untuk menjadi volunteer langsung saja kirim format pendaftaran volunteer ke CP ketika ada open recruitment.
Ditulis oleh: Tessa Susanti
Editor: Robby Firliandoko
Foto: Dokumentasi